Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, pancaroba atau peralihan antara musim kemarau menuju musim hujan secara umum mulai terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Cuaca ekstrem berpotensi saat masa peralihan pada awal hingga pertengahan November 2019.
Kita juga harus mewaspadai datangnya Hujan lebat yang tiba- tiba sehingga menimbulkan genangan air. Adanya peningkatan itensistas sambaran petir yang berasal dari awan cumulonimbus. Angin kencang sesaat yang berasal dari awan Cumulonimbus yang kadang kala bisa mengakibatkan pohon yang roboh.
"Jadi yang pertama kita perlu bersihkan saluran-saluran (air), baik di perumahan, di kompleks atau sungai-sungai," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo usai konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019.
Pembersihan saluran air itu, katanya, bisa dilakukan oleh warga atau pemerintah daerah setempat untuk mengantisipasi kemungkinan banjir saat musim hujan.
Ia juga mengimbau warga menebang pohon yang berdaun rindang agar tidak roboh ketika terkena angin kencang atau bencana lain yang berkaitan dengan pancaroba.
"Jadi pohon ambruk itu karena memang terlalu berat, daunnya dan rantingnya terlalu banyak," katanya.
Penebangan perlu dilakukan untuk menghindari kemungkinan munculnya korban jiwa karena tertimpa pohon yang roboh akibat angin kencang atau hujan lebat.
Musim pancaroba tak hanya akan menyebabkan masalah cuaca, tapi juga akan menyebabkan daya tahan tubuh rendah.
Daya tahan tubuh yang turun ini tak dimungkiri akan membuat tubuh jadi rentan alami penyakit. Salah satunya adalah panas dalam, batuk, pilek, dan lainnya.
"Di musim pancaroba ini biasanya terjadi peningkatan jumlah pasien yang datang ke rumah sakit," kata dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Carolus Jakarta, Laurentius Aswin Pramono, saat diskusi panas dalam di Jakarta, Senin (2/10).
"Yang paling sering adalah batuk, pilek, dan rasa panas di tubuh meskipun kadang tidak disertai kenaikan suhu tubuh. Tenggorokan juga terasa kering dan sakit untuk menelan. Inilah yang oleh masyarakat disebut panas dalam."
Saat musim pancaroba, Anda harus menjaga tubuh agar daya tahan jadi lebih kuat dan tak mudah terserang penyakit," katanya.
"Ada cara untuk menjaga daya tahan tubuh, salah satunya dengan menambah asupan cairan, mineral, serta vitamin dalam tubuh."
"Kalau kebutuhan mineral dan vitamin tercukupi, maka daya tahan tubuh meningkat dari berbagai penyakit di musim pancaroba."
Pada intinya kita bisa melakukan cara untuk menjaga daya tahan tubuh dengan 4 hal :
1. Tingkatkan asupan makanan bergizi
2. Minum air putih yang cukup
3. Cukup tidur
4. Olahraga
Salam dari Kim Pelangi....
Selalu memberi Informasi....
Menjadi Cahaya Negeri.....
(~suwardi)
Kita juga harus mewaspadai datangnya Hujan lebat yang tiba- tiba sehingga menimbulkan genangan air. Adanya peningkatan itensistas sambaran petir yang berasal dari awan cumulonimbus. Angin kencang sesaat yang berasal dari awan Cumulonimbus yang kadang kala bisa mengakibatkan pohon yang roboh.
Pembersihan saluran air itu, katanya, bisa dilakukan oleh warga atau pemerintah daerah setempat untuk mengantisipasi kemungkinan banjir saat musim hujan.
Ia juga mengimbau warga menebang pohon yang berdaun rindang agar tidak roboh ketika terkena angin kencang atau bencana lain yang berkaitan dengan pancaroba.
"Jadi pohon ambruk itu karena memang terlalu berat, daunnya dan rantingnya terlalu banyak," katanya.
Penebangan perlu dilakukan untuk menghindari kemungkinan munculnya korban jiwa karena tertimpa pohon yang roboh akibat angin kencang atau hujan lebat.
Musim pancaroba tak hanya akan menyebabkan masalah cuaca, tapi juga akan menyebabkan daya tahan tubuh rendah.
Daya tahan tubuh yang turun ini tak dimungkiri akan membuat tubuh jadi rentan alami penyakit. Salah satunya adalah panas dalam, batuk, pilek, dan lainnya.
"Di musim pancaroba ini biasanya terjadi peningkatan jumlah pasien yang datang ke rumah sakit," kata dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Carolus Jakarta, Laurentius Aswin Pramono, saat diskusi panas dalam di Jakarta, Senin (2/10).
"Yang paling sering adalah batuk, pilek, dan rasa panas di tubuh meskipun kadang tidak disertai kenaikan suhu tubuh. Tenggorokan juga terasa kering dan sakit untuk menelan. Inilah yang oleh masyarakat disebut panas dalam."
Saat musim pancaroba, Anda harus menjaga tubuh agar daya tahan jadi lebih kuat dan tak mudah terserang penyakit," katanya.
"Ada cara untuk menjaga daya tahan tubuh, salah satunya dengan menambah asupan cairan, mineral, serta vitamin dalam tubuh."
"Kalau kebutuhan mineral dan vitamin tercukupi, maka daya tahan tubuh meningkat dari berbagai penyakit di musim pancaroba."
Pada intinya kita bisa melakukan cara untuk menjaga daya tahan tubuh dengan 4 hal :
1. Tingkatkan asupan makanan bergizi
2. Minum air putih yang cukup
3. Cukup tidur
4. Olahraga
Salam dari Kim Pelangi....
Selalu memberi Informasi....
Menjadi Cahaya Negeri.....
(~suwardi)