Innalilahi wainnaillahiroji'un. Surabaya berduka. Anggota keluarga'ne salah satu kawan baik saya di Organisasi Sosial kemasyarakatan bidang informasi masyarakat kota-ku Surabaya. Malam ini harus meregang nyawa, karena ulah "begal jalanan jahanam!!!" Almarhumah hilang keseimbangan karena barang bawaannya akan dijambret. Sebelum meninggal korban sempat ada luka di bagian kepala. Semoga almarhumah Husnul Khatimah. Meskipun awalnya sempat kesulitan utk pulang kerumah duka karena "prosedur khusus", Alhamdulillah akhirnya jenazah bisa pulang ke rumah duka dan akan segera dimakamkan sesuai aturan agama Islam. SURABAYA BERDUKA! KELUARGAN BESAR KIM SURABAYA BERDUKA! #kimsimbar #kimsukomanunggal #kimkarah #kimjambangan #kimsurabaya #kimjawatimur #kimnusantara
https://www.instagram.com/p/CBI8mowpcwj/?igshid=cre6lmktimd5
diatas adalah salah satu bentuk ucapan dan solidaritas dari mantan Ketua Kim Kota Surabaya yang akrab dipanggil cak Boni.
Daru Ardya Wiyati seorang wanita yang sehari hari bekerja sebagai ojek online (Ojol) tak bernasib baik, saat mendapatkan orderan gofood dan hendak mengantarkannya naas di tengah perjalanan tepatnya di jalan satelit selatan, Daru Di jambret dan terjadi insiden tarik menarik sehingga Daru terjatuh, Kamis (04/06/2020) sekira pukul 16.40 wib.
Akibat kecelakaan tersebut kepala bagian tulang hidung patah dan dahi sobek dua bagian hingga mengeluarkan darah karena membentur jalan paving.
Usai kecelakaan Daru pun di bawa ke salah satu Rumah Sakit Swasta Di jalan Darmo satelit indah untuk mendapatkan perawatan medis, di karenakan keterbatasan finansial, korban dipindahkan ke RS Dr Soetomo Surabaya pada Jumatnya (05/06/2020)
Usai mendapatkan perawatan medis selama 3 hari Daru (Korban) akhirnya meninggal dunia, Minggu (07/06/2020), anehnya saat jenasah korban hendak di bawa pulang keluarga, jenasah korban di nyatakan PDP oleh pihak rumah sakit, sehingga jenasah korban akan di makamkan di pemakaman Covid-19 sehingga Keluarga dan sahabat korban tak terima.
Solidaritas Ojek online saat mendengar kabar tersebut, ratusan ojol memadati halaman bahkan jalanan di depan RS Dr Soetomo Surabaya sehingga membuat kemacetan panjang.
Saat awak media menghubungi keluarga korban mengatakan,” selama 3 hari istri saya di rawat, pihak rumah sakit tak menyatakan bahwa istri saya PDP, aneh kenapa saat istri saya meninggal dunia malah di nyatakan PDP ? ” Ucap Ardian (Suami Daru).
“Pemerintah seharusnya bisa selektif akan pendataan PDP, kalau semua orang sakit di masukkan PDP kasian Keluarganya, dan dampak sosial nya, semoga kejadian ini tak terulang lagi,” harap Ardian.
Sumber dari :
- WAG Forkom Kim kota Surabaya
- foto dari WAG Airlanga
- https://www.kabarjawatimur.com/rekannya-meninggal-dinyatakan-covid-19-puluhan-ojol-geruduk-kamar-mayat-dr-sutomo/
- https://gerakjatim.com/politik-pemerintahan/jenasah-ojol-hendak-di-makamkan-secara-protokoler-covid-19-ratusan-ojol-gruduk-rs-dr-soetomo/